Puisi : Maret

Dengan ribuan penat di kepala

seperti sudah dikeramas

namun saja masih lengket dengan masalah

Aku bertanya pada Maret, sudahkan

lekas menua siap diusung, mungkin

piluh masih masam, kala pundak terus

merunduk, namun lutut kuat tersanggah

menunggu matahari terbenam.


Maret yang malang,

kita berdua tahu, ini

tidak mudah disingkap, apalagi

dilerai, biar pun begitu, 

kenyataan dan rasa sakit hanyalah

membuat kita terus tumbuh dari hari ke hari.


Gerimis, hujan dan badai, sebagai

pertanda perjumpaan lagi

semoga langit memberikan keiklasan, untuk

Aku bertemu lagi,

dengan kepala yang ringan, 

tubuh yang kokoh dan

pundak yang tegap dan keringat bercucuran

bahkan lutut yang kuat, berdiri

dan menyambutmu Maret.



Batuputih, Maret 2023

Drey Arun

Tidak ada komentar: