Si pengarang lupa dimana penanya
saat sedang menyusuri kota tua.
Sial,
kabutnya berhamburan
memakan garis dan kata
yang pernah ia lukiskan.
Kami pernah kesana sebelumnya
melewati lorong-lorong gelap
dan alun-alun kota yang sepi
tetapi kami kembali
karena kami pecahkan rahasia itu.
Bagaimana dengan si pengarang?
Sepertinya ia melupakan sesuatu.
Si Pengarang : Ah, dimana judulku?
Penfui, Desember 2018
*Drey Arun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar